Saturday, June 18, 2011

Budaya Menulis Esai

Inilah salah satu perbedaan antara dunia Barat dan Indonesia. Akui sajalah kita warga Indonesia paling nggak suka kalau disuruh nulis formal seperti esai ini. Buat kerangka, kalimat utama, kalimat pendukung, wedew... rasanya meski belajar dari bayi sampai raksasa juga kita pasti pernah ngadepi kesulitan menulis. Ini semua karena kebiasaan, kawan2. Kalau diperhatikan, di masa sekolah kita tidak dibiasakan menulis. Kita paling dibiasakan untuk berhitung, dan ngerjain soal2 model pilihan ganda. Ya kan ?

Nah, kalau di dunia Barat menulis udah digalakkan dari kecil, sob. Di masa sekolah aja, yaitu SD sampai SMA, kalau di UK (nggak tau di negara lain) nggak ada tuh namanya ujian UTS atau UAS. Adanya, ujian menulis karangan, laporan, dan sebangsanya. Dengan dilatihnya kemampuan menulis ini, anak-anak diharapkan bisa menyampaikan ide dan kreativitasnya lewat tulisan, dan bisa survive di dunia perkuliahan yang memang banyak menulis.

Menurutku, boleh lah sistem berbeda, dan semuanya punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tapi, Indonesia perlu tuh untuk mengembangkan kemampuan menulis, daripada model soal pilihan ganda. Oke lah, pilihan ganda tetap ada, namun bukan berarti satu-satunya cara untuk NAIK KELAS, bukan satu-satunya cara untuk bisa masuk PTN favorit, dan bukan satu-satunya cara untuk menentukan KELULUSAN.

Sekarang aja, awal-awal masuk kuliah aku udah kayak cumi rebus yang matanya gini x_x , karna sering disuruh menulis esai, bahasa Inggris (ya iyalah, kuliah LN), bahkan mau ikut kursus singkat atau workshop gitu juga pake esai.

Yang sering aku temui masalahnya saat menulis adalah, kita tahu apa yang dimaksud tapi kita sulit mengutarakannya, dan kurang inspirasi!

Jadi, kemampuan menulis formal sangat penting, apalagi di dunia perkuliahan dan akademika.

4 comments:

Arek11 said...

Curahan hati.. :D bner enak tuh udah dibiasakan nulis sejak dini,, nulis skripsi bsa2 gag ada pa2nya.. :)

fyrdhazakaria said...

haduh,ketemu arek 11 lagi arek 11 lagi, :D bosen dehh
betul banget det, budaya esai bikin kita jadi bisa mengexplore kreatifitas kita dalam menyusun kata lewat tulisan, :)

Arek11 said...

Lapo se fyr.. -,-"
Drimu melok2.. :D

detia tungga said...

hahahaaa.... :D
sudah2 jgn beradu ria.. *bukan ria nalurita lo ya*

trims komen2nya :D