Sejak pertama kali saya bersekolah, saya sungguh prihatin dengan jiwa para pemuda ini. Setiap kali ada ujian, mereka cenderung menyontek satu sama lain, dan bahkan ada yang bekerja sama dengan sistem yang sangat rapi sehingga tidak ketahuan oleh para pengawas. Menyontek memang hal yang sangat mudah dan praktis dilakukan dan juga "bermanfaat".
Tetapi sungguh keadaan yang sangat mengherankan karena sejak saya SD sampai SMA, selalu saya temui teman-teman seperti ini, bahkan saat SMA bisa-bisa satu kelas saling menyontek. Sejauh ini mereka baik-baik saja dan selalu mendapatkan nilai yang bahkan lebih bagus dari saya. Lantas saya berpikir, apakah harus mencontoh kemampuan orang lain untuk bisa maju? Lantas dimana rasa percaya diri pada kemampuan mereka sendiri? Atau jika mereka mencontoh karena tidak ingin mengulang kelas kembali atau karena ingin dapat nilai bagus dan dipuji orang tua, bla bla bla.. lalu bagaimana cara mereka bisa memahami materi yang ada? Bagaimana cara mereka bisa 'berpikir' ?
Menyontek, atau lebih luasnya, kejujuran memang mahal harganya. Kita semua memang belajar untuk jujur. Namun fenomena diatas sungguh memprihatinkan dan darimana kita memulai untuk mengatasinya?
Sekian
Detia Kartika (31 Oktober 2011)
No comments:
Post a Comment